REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo memastikan tarif bus Transjakarta tidak jadi dinaikkan dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000.
"Tarif Transjakarta tidak jadi naik. Harganya tetap Rp 3.500," kata gubernur yang akrab disapa Jokowi ini di Jakarta, Selasa (25/6) sore.
Menurut dia, keputusan itu diambil setelah rapat koordinasi dengan pihak terkait. "Saya putuskan setelah kalkulasi kemarin sore," ujarnya.
Jokowi mengatakan kalau tarif Transjakarta tidak naik setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi maka moda transportasi itu akan bisa menarik pengguna kendaraan bermotor beralih ke angkutan umum.
"Ini kan seharusnya bisa untuk menarik pengguna kendaraan," katanya.
Jokowi menambahkan kenaikan tarif Transjakarta bisa memicu penurunan pengguna moda transportasi yang dioperasikan di Jakarta sejak tahun 2004 itu.
Meski tidak menaikkan tarif, Jokowi menjelaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan menambah subsidi untuk pelayanan Transjakarta.
Dia mengaku sudah meminta Unit Pelaksana Teknis Badan Layanan Umum Transjakarta mengefisienkan komponen biaya operasional yang naik setelah kenaikan harga BBM bersubsidi. "Mereka menyanggupi. Makanya, tarif Transjakarta nggak naik," ujarnya.