REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) berupaya untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada energi fosil khususnya minyak bumi. Namun hal itu terkendala pada pemilik kendaraan yang belum tertarik untuk beralih ke bahan bakar gas (BBG).
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan, kegiatan memperbanyak stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) tak akan efektif apabila masyarakat tak memiliki keinginan beralih bahan bakar. ''Memperbanyak SPBG buat siapa?'' tanya dia pada diskusi di Jakarta, Kamis (27/6) siang.
Peralihan penggunaan bahan bakar, menurut Ali, harus dimulai dengan perencanaan dan pelaksanaan yang tepat. Misalnya, kata dia, dimulai dari pemasangan konverter kit pada angkutan umum agar bisa menggunakan bahan bakar gas.
Setelah itu, jika sudah dilaksanakan penggunaan bahan bakar gas oleh angkutan umum, pasar akan turut. Dia menjelaskan, bengkel, penyedia suku cadang, dan lainnya akan segera mengikuti. ''Bisa dimulai dengan angkutan umum yang melintas dekat dengan SPBG,'' ujar Ali.
Penambahan SPBG, kata dia, akan sia-sia bila tak didukung oleh pemerintah dan masyarakat. Dengan saling berkomitmen untuk beralih ke BBG, baru tujuan menggunakan energi gas bisa tercapai.