REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta Pemerintah Darah Riau untuk memprioritaskan penanganan bencana asap.
Terkait hal tersebut, Mendagri mengatakan telah mengirimkan surat yang intinya mengingatkan pemda Riau untuk memprioritaskan penanganan bencana kebakaran dan bencana asap. Terlebih lagi, Riau sedang mengalami persoalan dengan pucuk pimpinan, yakni Gubernur Riau Rusli Zainal yang ditahan KPK.
Karena itu koordinasi penanganan berada di tangan wakil gubernur meski tetap melakukan komunikasi dengan gubernur.
"Sebagai wakil tentu hal-hal prinsip harus koordinasi dengan gubernur. Tapi khusus masalah itu (penanganan kebakaran) beliau focus. Saya juga bilang agar fokus tangani masalah asap dan koordinasikan dengan bupati dan wali kota,” kata dia di Jakarta, Kamis (27/6).
Ia mengatakan Kemendagri juga sudah mengirimkan surat serupa kepada tujuh provinsi yang dianggap rawan kebakaran seperti di Kalimantan dan Sumatera. Ketujuh provinsi tersebut diminta waspada karena punca cuaca panas masih beberapa ke depan. Jangan sampai kejadian di Riau berulang di tempat lain.
Sementara itu Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo mengatakan sudah ada 14 orang yang ditahan terkait pembakaran di Riau.
Ia mengatakan ke-14 orang tersebut tidak langsung bisa dikaitkan dengan perusahaan tertentu. Bisa jadi, mereka melakukan secara perseorangan. Meskipun ia juga mengakui sudah mengantongi nama perusahaan yang dianggap bertanggung jawab.
"Yang ditahan sudah, dari perusahaan mana sudah. Artinya, belum tentu semua perusahaan, bisa perorangan," kata dia.
Ia mengatakan temuan dari Polri akan terus dikembangkan. Jika dalam penyelidikan sudah dipastikan pihak dan orang yang bertanggung jawab, maka tetap akan ada sanksi yang