REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Indonesia perlu mencermati tantangan bangsa, baik dari sektor politik maupun ekonomi, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
"Saya ingin menyampaikan, kita melihat terjadi perubahan yang sangat cepat, cepat dalam dimensi perubahan dan peradaban," kata Hatta saat membuka Kongres HMI (MPO) ke-29 di Bale Binarum, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/6) malam.
Ketua Umum DPP PAN itu menyebutkan, tanda-tanda zaman telah terlihat. Sebuah fenomena ekonomi yang bergerak, bangsa Indonesia sedang membangun peradaban baru.
Salah satu fenomena yang dihadapi Indonesia dalam perubahan demografi. Di sejumlah negara besar seperti Jepang dan Cina, lebih dari separuh penduduknya akan mengalami penuaan.
"Ini sebuah fenomena, sedangkan di Asia, Indonesia khususnya mengalami demografi ganda, ini adalah bonus kita memiliki manusia usia produktif," tuturnya.
Tapi, lanjut Hatta, apakah usia produktif tersebut orang-orang yang berkualitas? "Pertanyaannya apakah Indonesia siap hadapi ekonomi global, jawabannya kita harus siap," kata Hatta.
Hatta menuturkan, Indonesia terus mengalami perkembangan terutama dalam sektor pendapatan yang saat ini telah mencapai 3.400 dolar perkapita. "Hari ini pendapatan perkapita kita 3.400 dolar, kita beruntung ada hasil dari pembangunan ini, meski itu belum cukup. Tapi kita harus bersyukur," ujarnya.
Berkaitan dengan demokrasi, lanjut Hatta, demokrasi di Indonesia belum menghadapi konsolidasi. Demokrasi konsisten mengalami kemunduran. "Demokrasi bukan sekedar alat mencapai proseduran. Demokrasi tata nilai 'value' yang mampu mengantarkan bangsa ini mencapai kesuksesannya jadi demokrasi tidak boleh ditunggangi olgarki," ujarnya.