REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sepekan jelang Ramadhan, harga kebutuhan pokok merangkak naik. Telur dan daging ayam menjadi dua komoditi yang mengalami kenaikan secara signifikan.
Harga telur ayam negeri, Rabu (3/7), mencapai Rp 20 ribu per kilogram di Pasar Kemirimuka, Beji, Depok. Sementara di sejumlah supermarket wilayah Depok, telur dijual Rp 20.100 per kg. Di beberapa minimarket harga telur bahkan mencapai Rp 22.500 per kg.
Harga telur naik karena kenaikan harga BBM. "Selain itu, ayamnya sedang sulit bertelur. Harga pakan ayam juga naik karena BBM naik," kata Giarso (41 tahun), pedagang telur di Pasar Kemirimuka, Beji, Depok. Namun, Giarso mengaku pasokan telur ke kiosnya lancar.
Pedagang ayam potong di pasar yang sama, Slamet, mengeluhkan pasokan ayam sedikit tersendat meskipun jumlahnya masih mencukupi. Pria 52 tahun itu mengaku mencari pasokan dari wilayah Serang, Banten dan Bogor, Jawa Barat.
"Harga ayam lagi mahal. Ukuran kecil sekarang Rp 25 ribu per ekor. Ukuran sedang sekitar Rp 30-35 ribu per ekor," kata Slamet.
Di sejumlah supermarket yang menjual daging segar, ayam pejantan berukuran kecil dijual seharga Rp 29.900 per ekor dan ayam broiler dihargai Rp 31.450 per ekor. Berbeda dengan harga telur dan ayam potong yang terus naik, harga daging sapi belum mengalami kenaikan pascakenaikan setelah harga BBM naik.
Harga daging sapi di Pasar Kemirimuka, Beji, Depok mencapai Rp 95 ribu per kilogram. Pedagang daging sapi di Pasar Kemirimuka, Beji, Depok memprediksi harga sapi akan naik satu hari menjelang hari pertama puasa.
Kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng, juga mengalami kenaikan meski sedikit. Harga beras naik rata-rata Rp 300 per kilogram. Beras pandan wangi misalnya, kini dihargai Rp 10 ribu per kilogram dari semula Rp 9.700.
Sementara minyak goreng curah dijual dengan harga Rp 10 ribu per kg, dan gula pasir seharga Rp 13 ribu per kg. Beberapa supermarket dan minimarket menjual gula pasir dengan kisaran harga Rp 13.800-13.900 per kilogram.