REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin baru Mesir, Adly Mansour diambil sumpah jabatannya hari ini, Kamis (4/7). Ia menjadi pemimpin sementara Mesir menyusul hasil kudeta Militer terhadap Muhammad Mursi.
Tidak banyak yang mengenal sosok Mansour. Namanya memang tak setenar peraih Nobel perdamaian Mohamed El Baradei yang kini menjadi pemimpin utama oposisi atau mantan Pemimpin Liga Arab, Amr Mussa.
Lantas, siapakah Mansour? Sebagaimana dikutip dari Aljazeera diketahui Mansour sebelumnya menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mesir. Tentu saja menjadi dilema tersendiri baginya karena Mursi yang mengangkatnya sebagai Ketua MK. Ia seakan menghianati Mursi yang telah mengangkat karier politiknya.
Sebelum diangkat Mursi menjadi Ketua MK, Mansour hanyalah seorang hakim biasa. Ia bertugas di pengadilan Agama, hukum pidana dan perdata di era Hosni Mubarak. Selain menjabat sebagai hakim, Mansour sempat menjadi wakil kepala Mahkamah Konstitusi Agung di tahun 1992.
Saat penggulingan Hosni Mubarak nama Mansour mencuat karena rancangan undang-undang pengawasan pemilihan presiden buatannya dipakai. Ia juga membuat rancangan undang-undang yang mengatur penyelenggaraan pemilu dan masa kampanye partai politik.
Karena itu Mansour diangkat Mursi sebagai Ketua MK. Ia mengaku sangat tegang ketika diambil sumpah sebagai Presiden Mesir yang baru. Kondisi negara yang tengah kritis dan penuh gejolak politik, stabilitas keamanan yang goyah hingga perekonomian yang anjlok.
Mansour mengatakan pertaruhan dirinya menjadi pemimpin Mesir merupakan tantangan terbesar selama hidupnya. Sekarang pria berusia 67 tahun dengan tiga anak ini menjadi orang nomor satu di negara Arab yang paling padat penduduknya.