Kamis 04 Jul 2013 20:01 WIB

Tak Dapat BLSM Warga Miskin Dapat Sembako

Seorang warga, Suyatno, 58 tahun, memperlihatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp300 ribu untuk jangka dua bulan yang telah diambil di Kantor Pos Semarang, Jateng, Sabtu (22/6)
Foto: ANTARA FOTO
Seorang warga, Suyatno, 58 tahun, memperlihatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp300 ribu untuk jangka dua bulan yang telah diambil di Kantor Pos Semarang, Jateng, Sabtu (22/6)

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU--Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mengatakan Pemerintah Kota Bengkulu memberikan sembako kepada warga yang seharusnya menerima bantuan langsung sementara masyarakt (BLSM) namun tidak terdaftar sebagai penerima.

"Untuk apa kita perdebatkan salah bantuan, atau yang terdaftar warga yang ternyata telah meninggal atau sudah kaya. Kami lebih fokus menunjang program pemerintah pusat dengan membagikan sembako kepada warga yang seharusnya mendapat BLSM namun tidak dapat karena tidak terdaftar," kata Helmi di Bengkulu, Kamis.

Menurut dia, dengan pemberian sembako untuk warga tidak mampu dapat menyokong program BLSM pemerintah pusat dari sisi penerima yang tidak terdaftar pada data penerima bantuan tersebut.

"Dengan pemberian sembako maka kita harap dapat mem-'back up' warga tidak mampu tetapi tidak dapat bantuan BLSM, dan siang ini kita bagikan di Kantor Camat Selebar," katanya.

Tidak hanya pemberian sembako, dia juga berencana untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar ada pemutakhiran data penerima BLSM.

"Nanti kami berusaha menyampaikan dan kami juga siap untuk melakukan pendataan warga yang layak mendapatkan bantuan seperti BLSM," katanya.

Menurut Helmi Hasan, yang juga adik kandung Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan itu, satuan kerja perangkat daerah akan siap melakukan pendataan untuk pemutakhiran data penerima BLSM.

"Ya memang mungkin ada beberapa penerima yang tidak tepat sasaran karena data yang dipakai bukan data survei tahun 2013, tetapi data tahun 2011. Dalam waktu dua tahun ini ada kemungkinan dari penerima yang terdaftar bisa saja terjadi perubahan ekonomi, dan kami siap untuk membantu pemutakhiran data penerima jika kami menerima tugas untuk itu," kata dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement