Jumat 05 Jul 2013 21:06 WIB

Konvensi Partai Demokrat Disebut Sekadar 'Sandiwara'

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) didampingi petinggi Parta Demokrat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Sabtu (29/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) didampingi petinggi Parta Demokrat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Sabtu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, Konvensi Partai Demokrat (PD) yang akan diselenggarakan ibarat "sandiwara". Alasannya, menurut pakar politik Tjipta Lesmana, capres Pemilu Presiden 2014 dari partai berkuasa itu sudah mengerucut kepada dua figur.

"Konvensi PD itu ibarat sandiwara untuk menunjuk calon presiden mereka yang akan maju pada pilpres mendatang. Keputusan akan sangat ditentukan oleh Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono," kata guru besar itu saat menjadi pembicara acara peluncuran "Anatomi Kepresidenan RI I-VII" di Perpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta, kawasan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (5/7).

Dia menyebutkan dua figur itu adalah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo. Menurut dia Gita Wirjawan memiliki keahlian cakap merujuk pada tugasnya sebagai Mendag RI yang dinilai berhasil.

"Di samping itu, dia memiliki daya tarik dengan yang bisa merebut simpati publik dengan keahlian memainkan piano. Gita memiliki jiwa seni yang tinggi," kata dia.

Sementara mantan KSAD Pramono Edhie, masih menurut Tjipta, memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PD SBY, padahal, imbuhnya partai membantah masuknya Pramono Edhie ke jajaran petinggi partai lantaran faktor kedekatan keluarga.

Tjipta memberikan kritik atas dua figur tersebut. "Gita sempat studi di AS selama sekitar 10 tahun hingga Bahasa Inggrisnya bagus sekali. Tapi saya menilai jika Gita sampai jadi Presiden RI berikutnya (pengganti SBY) maka Jakarta akan condong ke Washington," kata dia.

Di lain pihak, Pramono Edhie dianggapnya kurang memiliki rekam jejak yang baik atau menorehkan prestasi yang mentereng di Indonesia terutama dalam kesehariannya sebagai figur Angkatan Darat.

"Prestasi Pramono saya pikir tidak sebaik Gita merujuk pada tugasnya masing-masing. Dengan kata lain, apabila maju sebagai capres, maka Gita yang lebih menjual," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement