Sabtu 06 Jul 2013 20:20 WIB

Oganisasi Sayap Diminta Menangkan Gerindra

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Partai Gerindra
Partai Gerindra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo meminta semua organisasi sayap untuk siap memenangkan partai. Menjelang pemilu 2014, organisasi sayap diharapkan tidak menonjolkan kekuatan masing-masing. Melainkan menguatkan posisi Partai Gerindra. 

"Yang terdaftar sebagai peserta pemilu itu di KPU, Partai Gerindra. Dan Partai Gerindra didirikan oleh pendirinya untuk juara," kata Hashim saat membuka Rapat Kerja Nasional Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (Gema Sadhana) di Jakarta, Sabtu (6/7) di Jakarta, Sabtu (6/7).

Ia menekankan, Gema Sadhana bukan paguyuban atau perkumpulan arisan. Melainkan organisasi sayap yang hadir untuk menguatkan partai. Apa lagi, organisasi sayap yang menaungi kaum minoritas, Gema Sadhana harus mampu menjadi penguat simbol dan ideologi Gerindra. Khususnya yang mengutamakan pancasila dan ekonomi kerakyatan di atas segalanya.

Adik kandung Prabowo Subianto itu menambahkan, Gema Sadhana bisa menjadi bukti. Di tengah situasi keberagaman yang sedikit tercoreng oleh konflik dan intoleransi antar kelompok, Gema Sadhana sebagai organisasi kumpulan umat Hindu, Budha, dan Kong hu-cu hadir. Itu menunjukkan eksistensi di tengah masyarakat membawa semangat perjuangan Gerindra.

"Saat ini, di tengah rendahnya toleransi dan ketidakhadiran pemerintah pusat dalam situasi itu. Gerindra harus muncul di tengah keberagaman itu," ungkap Ketua Dewan Pembina Gema Sadhana itu.

Dengan kekuatan partai dan sokongan penuh semua organisasi sayap, termasuk Gema Sadhana, Hashim optimis Gerindra mampu merealisasikan cita-cita utamanya. Yaitu, menciptakan kesejahteraan melalui ekonomi kerakyatan yang berlandaskan Pancasila. Di bawah pimpinan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement