REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Juru bicara kepresidenan Mesir menyatakan, gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir dapat mengambil bagian dalam pemilihan umum baru.
Sebelumnya, militer menggulingkan presiden terpilih Muhammad Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin, Kamis (4/7). Penjungkalan tersebut memicu protes luas di kalangan pengikut gerakan tersebut.
Pihak militer mengatakan mereka memiliki peta-jalan politik untuk membimbing negara menuju pemilu baru, namun belum menetapkan tanggal pelaksanaannya.
"Kami mengulurkan tangan untuk semua orang. Semua orang adalah bagian dari bangsa ini," kata juru bicara kepresidenan kepada wartawan seperti dilansir Reuters.
"Ikhwanul Muslimin memiliki banyak kesempatan untuk mencalonkan diri pada semua pemilihan termasuk pemilihan presiden mendatang atau siapapun untuk mengikutinya," tambahnya.
Presiden Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin sebelumnya terpilih dari hasil pemilu yang demokratis. Namun, Militer mengkudeta pemerintahan yang dipilih oleh rakyat lewat pemilu itu.