REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Tim mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB menemukan inovasi yang dapat menentukan produktivitas ikan gurame dari suara yang dihasilkannya.
Humas IPB, Waluyo Suprihartono, menjelaskan bahwa tim peneliti mahasiswa terdiri atas I Gede Mahendra Wijaya, Dhaniyanto Mayrendra Rasyid, dan I Made Teguh Wirayudha. Penelitian yang dibimbing oleh dosen pembimbing Dr.Ir. Sri Pujiyati, M.Si. itu dilakukan melalui Program Kreativitas Mahasiswa.
I Gede Mahendra Wijaya menjelaskan bahwa penelitian itu dilakukan dengan menggunakan metode Bioakustik. Metode Bioakustik biasa digunakan untuk melihat pola dan karakter suara mamalia laut secara umum.
Namun, I Gede Mahendra mengaitkan Bioakustik dengan produktivitas pada ikan gurame. Hal ini baru yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa proses penelitian terbilang mudah yaitu mendengarkan suara yang dihasilkan oleh ikan dalam beberapa tahap. Suara yang sudah terekam kemudian dianalisis untuk mendapatkan karakteristiknya (frekuensi dan intensitas suara).
Karakteristik suara dari masing-masing indukan ikan tersebut kemudian dibandingkan dengan jumlah telur yang dihasilkannya.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan ikan yang memiliki produktivitas tinggi memiliki rentang frekuensi dan intensitas yang lebih sempit, yaitu 2.952 Hz dan rentang intensitas 19 dB. Ikan, yang memiliki produktivitas lebih rendah, mempunyai rentang frekuensi maupun intensitas yang lebih lebar yaitu 5.062 hz dan rentang intensitas 30 dB.
Saat ini, katanya, penelitian tersebut masih terus dilanjutkan untuk mendapatkan data yang lebih maksimal.
Teknologi ini, kata dia, diharapkan mampu memberi solusi bagi pembudidaya ikan gurame agar dapat dengan cepat dan mudah melakukan penyortiran indukan gurame yang unggul tanpa harus menyakiti induk ikan.