Senin 08 Jul 2013 13:02 WIB

Brasil Tuntut Klarifikasi AS Terkait Program Mata-Mata

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
  Para pengunjuk rasa memegang poster foto Edward Snowden, mantan karyawan CIA yang membocorkan informasi rahasia tentang program pengintaian AS, di luar gedung Konsulat Jenderal AS di Hong Kong, Kamis (13/6).    (AP/Kin Cheung)
Para pengunjuk rasa memegang poster foto Edward Snowden, mantan karyawan CIA yang membocorkan informasi rahasia tentang program pengintaian AS, di luar gedung Konsulat Jenderal AS di Hong Kong, Kamis (13/6). (AP/Kin Cheung)

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JENEIRO -- Menteri Luar Negeri Brasil mengaku khawatir dengan laporan bahwa Amerika Serikat (AS) telah mengumpulkan data telepon dan email percakapan di negaranya. Dia berjanji untuk mendorong perlindungan privasi internet internasional.

Menteri Luar Negeri, Antonio Patriota menyatakan keprihatiannya pada komunikasi elektronik dan telepon warga Brasil menjadi objek spionase badan intelijen AS. "Pemerintah Brasil telah memita klarifikasi melalui kedutaan besar AS di Brasil dan kedutaan Brasil di Washington," ujarnya dikutip Al-Jazeera, Senin (8/7). 

Patriota juga mengatakan Brasil akan meminta PBB untuk mengambil langkah-langkah perlindungan pengguna internet. Suratkabar O-Globo melaporkan informasi yang dikeluarkan oleh pembocor intelijen AS, Edward Snowden menunjukkan jumlah data telepon dan email diketahui Badan Keamanan AS pada Januari mencapai 2,3 juta. 

Juru bicara kedutaan besar AS di ibu kota Brasil, Dean Chaves mengatakan sebelumnya setiap tanggapan atas laporan O Globo akan diterbitkan di washington. Tanggapan itu akan memalui saluran diplomatik. Namun, kantor intelijen AS masih berkilah program tersebut juga dilakukan banyak negara. 

Dalam laporan berbahasa Inggris, the Guardian, wartawan AS, Glenn Greenwald mengatakan NSA selama bertahun-tahun menyadap jaringan telekomunikasi Brasil. Dia mengatakan Brasil hanya contoh dari praktik global. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement