REPUBLIKA.CO.ID, Hampir sebulan terakhir ini Jusuf Kalla mencoba kebiasan baru, berusaha melepas diri dari ketergantungan terhadap ponsel. "Saya coba adu nyali dengan hp" kata pria yang akrab disapa JK ini.
Ia mengawali kebiasaan ini ketika suatu hari ponselnya tertinggal di rumah. "Karena sudah jadi kebutuhan, begitu hp tertinggal, anak-anak di rumah berusaha mengantarkan ke tempat yang saya tuju," tuturnya seperti yang dikisahkan lagi oleh asistennya, Eggy Massadiah. Memahami itu bakal merepotkan, JK pun menggunakan ponsel ajudannya untuk memberi tahu agar tak perlu mengantarkan ponselnya,
"Saya mau coba apa pengaruhnya keluar tanpa membawa hp," akunya. JK tak memungkiri ada yang hilang karena ia pun terbiasa merogoh saku celana dan baju untuk mencari hp. Ternyata JK dengan 'tabah' mampu melalui satu hari tanpa ponselnya. Sukses itu lantas memancing keinginan baru.
JK selama ini memperhatikan pada setiap acara orang tetap sibuk membaca dan mengirim pesan singkat sehingga tak fokus mengikuti agenda, apakah itu rapat, ceramah umum atau diskusi. "Orang-orang tetap saja sibuk memainkan hp, selain tidak fokus kesannya tidak serius mengikuti acara," ujarnya.
Ia pun mengambil keputusan penting: tidak akan membawa ponselnya saat mengikuti acara apa pun. Tujuannya agar fokus dan menghormati semua acara. Ia pun menyatakan 'putus hubungan sementara' dengan ponsel dan meninggalkannya dalam tas jinjing.
Cara ini ternyata cukup sukses. Sudah hampir sebulan JK mengaku tidak sibuk membaca dan mengirim sms apalagi menelpon saat acara berlangsung. Itu berarti yang mengirim sms dan atau menelpon JK harus bersabar, karena JK berbeda dari sebelumnya yang cenderung cepat merespons kapan saja.
Jadi jangan buru-buru kecewa jika ponsel JK tidak menyahut balik karena bisa jadi ia tengah fokus mengikuti sebuah acara. Sementara bagi JK, kebiasaan baru adu nyali itu itu membuatnya bergegas mengambil ponsel begitu sudah berada dalam mobilnya. Ia ingin mengecek siapa saja dalam daftar misscall dan berapa jumlah sms yang masuk.
Mau mencoba meniru 'adu nyali' ala JK?