Rabu 10 Jul 2013 00:10 WIB

Jepang Ajak Indonesia Kembangkan Kota Pintar

Kitakyushu.
Foto: riverwalk.co.jp
Kitakyushu.

REPUBLIKA.CO.ID, KITAKYUSHU, JEPANG -- Jepang mengajak Indonesia, khususnya kota-kota besar, mengadopsi pengembangan kota pintar ("smart city"), untuk mengatasi masalah lingkungan maupun kemacetan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang hijau.

"Indonesia bisa melihat kegagalan kami (mengatasi masalah lingkungan), sehingga bisa lebih cepat mencapai sukses," kata Wali Kota Kitakyushu Kenji Kitahashi di Fukuoka, Jepang, Selasa (9/7), saat menerima delegasi Indonesia.

Kitakyushu merupakan salah satu kota pintar yang ditetapkan OECD (Organization for Economic Cooperation Development), di samping Chicago, Paris, Stockholm yang mampu mengatasi masalah lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lestari.

Kitahashi mengatakan tahun 1960 Kitakyushu merupakan kota terpolusi di Jepang, namun kini menjadi kota pintar yang ramah lingkungan, dengan emisi karbon yang rendah dari berbagai aktivitas seperti industri, transportasi, pembangkit listrik, maupun rumah tangga. "Kami menjadi model pengembangan kota yang hijau," ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, Kitakyushu yang merupakan salah satu kota di Provinsi Fukuoka menjalin kerja sama dengan Medan, Surabaya, dan Balikpapan, untuk pengelolaan sampah.

Menurut dia, kota-kota besar di Indonesia bisa menjadi kota yang ramah lingkungan dalam 10 tahun, dengan mempelajari kegagalan Kitakyushu yang baru bisa menjadi kota pintar setelah 40 tahun.

"Kami memiliki pengalaman dan pengetahuan (membangun kota pintar) selama 40 tahun. Negara anda bisa menerapkannya dalam 10 tahun (dengan belajar dari Kitakyushu)," ujar Kitahashi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement