REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anak muda sebagai generasi penerus berlu dbekali dengan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air. Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta menyayangkan bangsa Indonesia telah kehilangan nasionalisme dan budaya bangsa.
Menurut dia, hal itu disebabkan lantaran Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, tak dihargai lagi. “Hilangnya kesadaran akan nilai-nilai luhur,” ujarnya, dalam sebuah Lunch Talk di salah satu Stasiun TV Berita Nasional, Kamis (5/3).
Untuk meningkatkan rasa cinta tanah air, MPR terus melakukan sosialisasi empat pilar. Dalam melakukan sosialisasi, Oesman Sapta menekankan pentingnya sasaran kepada anak-anak muda. Ditegaskan oleh pria yang menjadi anggota DPD dari Kalimantan Barat itu, sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara merupakan amanat UU. No. 17 Tahun 2014.
“Anak muda perlu mendapat perhatian serius karena mereka yang akan meneruskan kita,” ujarnya.
Untuk menggaet anak muda, MPR juga telah bekerjasama dengan para guru serta masuk ke kampus-kampus. Oesman Sapta mengatakan dalam melakukan sosialisasi, pihak yang paling penting dilibatkan adalah media massa, “Media cetak, televisi, dan online,” ujarnya.
Menurutnya, sosialisasi empat pilar ini terus dilakukan ke berbagai tempat bahkan hingga ke perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Barat. “Di perbatasan kita menanamkan nilai-nilai luhur bangsa sekaligus memikirkan kesejahteraan mereka,” ungkapnya.
Tak hanya sosialisasi soal empat pilar, dia mengatakan peningkatan kesejahteraan di kawasan perbatasan juga dilakukan secara beriringan. Menurutnya, upaya yang dilakukan ini membuahkan hasil. Pascakunjungan ke perbatasan tersebut, pemerintah direncanakan membangun infrastruktur jalan di wilayah Kalimantan Barat.