Monday, 16 Jumadil Awwal 1446 / 18 November 2024

Monday, 16 Jumadil Awwal 1446 / 18 November 2024

HNW: Lomba Kartun Nabi Nodai Islam

Rabu 06 May 2015 04:36 WIB

Rep: c82/ Red: Agung Sasongko

blogger dan aktivis anti-islam, pamela geller

blogger dan aktivis anti-islam, pamela geller

Foto: amilimani.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid mengkritik keras lomba karikatur Nabi Muhammad SAW yang digelar organisasi kebebasan berbicara, American Freedom Defense Initiative (AFDI) di Texas, Amerika Serikat. Hidayat mengatakan, lomba tersebut adalah bentuk tindakan intoleran yang seharusnya tidak dilakukan oleh masyarakat Amerika, yang selama ini sangat menyuarakan toleransi, multikulturalisme, dan kehidupan beragama yang damai.

"Karena itu jelas sangat menodai agama, dan tokoh-tokoh agama, sangat tidak toleran terhadap umat Islam yang jumlahnya lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia, itu menteror kenyamanan pemahaman umat Islam terhadap nabi mereka," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/5).

Hidayat mengatakan, secara prinsip, jika memang sekelompok masyarakat ingin memberantas radikalisme, seharusnya mereka tidak melakukan tindakan-tindakan yang justru malah memancing orang untuk malah menjadi radikal karena marah atas perilaku mereka yang tidak masuk akal. Menurutnya, lomba tersebut bukanlah cara yang efektif untuk menghadirkan moderasi dan untuk memberantas radikalisme.

"Karena anda secara radikal justru melakukan tindakan teror terhadap orang lain," ujarnya.

"Jadi kita di dunia ini harus saling menjaga lah. Saling toleran dengan sebenar-benarnya. Kalau anda tahu di agama saya tidak diperbolehkan menggambar Nabi Muhammad SAW, jangan dong kemudian anda justru malah membuat lomba karikatur nabi, itu kan sangat melecehkan keyakinan umat agama islam," kata Hidayat lagi.

Ia pun mengapresiasi langkah kepolisian setempat yang pada akhirnya membubarkan acara tersebut meski terlanjur menyebabkan korban. "Meski sudah menghadirkan korban, beberapa orang yang ditembak mati, dan padahal kegiatan itu sendiri sudah ada kejelasan. Kan beragam kegiatan serupa sebelumnya dan menghadirkan tindakan anarkis. Harusnya kan tidak dilanjutkan lagi," ujarnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler