REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Indonesia memerlukan pemimpin yang bersifat Pancasilais. Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia memerlukan pemimpin yang setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, memahami karakter dan kultur bangsa Indonesia yang majemuk, serta mampu menerjemahkan visi Indonesia masa depan, sebagaimana juga diamanatkan oleh Ketetapan MPR nomor VII tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan.
''Kita perlu pemimpin yang memiliki sifat -sifat dinamis, berwibawa, berkonsultasi, bekerjasama, dan mandiri. Itulah tugas yang harus dilaksanakan pemimpin di era 'working democracy' ini dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasional yaitu, merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,'' ujar Zulkifli, saat menghadiri saat membuka Kongres Nasional Pemuda Katolik VI, Sabtu (22/8).
Dalam kaitan ini, Zulkifli menilai proses demokrasi tidak boleh hanya sebatas demokrasi prosedural yang lebih menekankan aturan dan tata cara demokrasi. Tetapi, proses demokrasi harus bermuara pada perbaikan tata kelola kenegaraan yang selaras dengan tuntutan demokrasi atau nilai hakiki demokrasi, yaitu kedaulatan rakyat dalam arti yang sesungguhnya.
Zulkifli berharap acara kongres tersebut dapat melahirlan gagasan-gasan segar dan konstruktif, dalam konteks penguatan peran Pemuda Katolik, sebagai elemen strategis yang berperan aktif. ''Dalam kerangka mewujudkan Indonesia masa depan yang dicita -citakan bersama,'' kata Zulkifli.