Saturday, 16 Sya'ban 1446 / 15 February 2025

Saturday, 16 Sya'ban 1446 / 15 February 2025

Wakil MPR: Presiden Jangan Digangguin Dulu

Senin 28 Sep 2015 16:32 WIB

Rep: c20/ Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR Mahyudin.

Wakil Ketua MPR Mahyudin.

Foto: MPR

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Mahyudin menilai Presiden Joko Widodo perlu didukung dalam upayanya memperbaiki kondisi perekonomian saat ini. Untuk itu, ia mengajak masyarakat bersama-sama memperbaikinya.

"Belum bergerak banyak, Presiden sudah di-bully habis-habisan. Jangan digangguin dulu, biarkan Presiden melakukan upaya-upayanya. Kita, rakyat, harus memperkuat Presiden kita dengan dukungan penuh," kata Mahyudin di Banjarbaru, Kalimantan, Senin (28/9).

Mahyudin menilai,bila Jokowi terus diganggu, maka hal tersebut berpotensi membingungkannya. Selain itu, akan membuat negara menjadi tidak kuat. Ia juga heran dengan berbagai gangguan yang dilakukan pihak-pihak tertentu kepada Jokowi . Padahal, menurut dia, kepala negara dan tim ekonominya juga sedang berupaya keras untuk mengatasi perekonomian di Indonesia.

"Coba lihat rakyat Singapura yang mendukung penuh rezim pemerintahan saat ini yang terlihat otoriter dengan berbagai peraturan dan sanksi yang sangat banyak serta ketat. Walau begitu, rakyat mendukung pemerintah untuk terus mengantarkan rakyat Singapura sejahtera," ujar Mahyudin.

Terkait lemahnya nilai tukar mata uang Indonesia terhadap dollar Amerika Serikat, menurut dia, hal itu tidak bisa dimungkiri. Untuk saat ini, ia mengimbau kepada tim ekonomi Presiden untuk betul-betul mempelajari dan memiliki penciuman yang tajam tentang penyebab menguatnya dollar AS terhadap rupiah.

"Pelajari juga dengan baik paket-paket perekonomian Presiden," katanya.

Mahyudin juga berpendapat bahwa faktor pelemahan rupiah yang tidak bisa dibendung disebabkan oleh keluarnya dana asing dari Indonesia. Padahal, menurut dia, 60-70 persen dana investasi yang ditanamkan di Indonesia adalah dana asing.

"Untuk itu, Jokowi harus melakukan langkah strategis jangka pendek dan panjang," ujar Mahyudin.

Dalam jangka pendek, politikus partai Golkar itu menilai Presiden harus berupaya mengembalikan dana asing masuk ke Indonesia. Adapun langkah strategis jangka panjang yang dimaksud berupa realisasi paket-paket perekonomian Presiden.

"Namun, kalau rupiah sampai melemah terus, tim ekonomi Presiden harus dievaluasi," kata Mahyudin.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler