REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Ratusan mahasiswa dari 14 perguruan tinggi di Jabodetabek mengikuti sosialisasi empat pilar MPR, Ahad (11/10). Sosialisasi dilakukan dengan metode outbound di area Hotel Aryaduta, Tangerang. Ada yang menarik dari kegiatan ini yang membuat para peserta dapat mengeluarkan kreativitasnya.
Para mahasiswa ini dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing diberi tugas untuk membuat simbol dan yel-yel untuk dilombakan. Namun, simbol dan yel-yel tersebut harus mengartikan empat pilar MPR yakni pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi, NKRI sebagai bentuk negara dan bineka tunggal ika sebagai semangat pemersatu bangsa.
Dipresentasikan oleh satu mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang berasal dari kelompok dua, Dedi Eka Setiawan, yang membuat simbol berlambang mata rantai yang dimaknai sebagai simbol persatuan.
"Kami membuat lambang mata rantai yang berkaitan ini mengartikan bahwa Indonesia sebagai negara kesatuan. Kita harus terus menjaga persatuan bangsa," ujar Dedi saat mepresentasikan simbol yang dibuat kelompoknya.
Tak hanya kelompok dua, simbol hasil karya kelompok satu, tiga, empat dan lima pun tak kalah bagusnya. Semua simbol yang dibuat melambangkan empat pilar MPR.
Ketua Fraksi Hanura di MPR, Sarifuddin Sudding yang menjadi salah satu juri dalam acara tersebut mengatakan, dirinya bangga dan sangat mengapresiasi kreatifitas yang diciptkakan para mahasiswa. Dia berharap sosialisasi empat pilar MPR kepada mahasiswa dapat dijadikan pelajaran berharga untuk ditanamkan dalam diri para peserta dan disosialisasikan lagi kepada masyarakat.
"Kami dewan juri menghargai simbol-simbol yang telah dibuat semua kelompok dimana simbol-simbolnya bersinggungan tentang kebangsaan kita. Baik pancasila, persatuan dan kesatuan, masalah eksistensi negara kita sebagai negara yang berdaulat," ucap Sudding.
Anggota Komisi III DPR itu menilai setiap simbol yang buat oleh para kelompok melambangkan banyak makna yang melambangkan empat pilar. "Satu kemasan nilai, kita sebagai bangsa harus terus menjaga persatuan dan kesatuan, menciptakan negara yang berdaulat," tegas Sudding.
Adapun 14 Perguruan Tinggi yang ikut dalam sosialisasi empat pilar tersebut yakni, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN), Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Trisakti.
Ada juga mahasiswa dari Universitas Nasional (Unas), Universitas Budi Luhur (UBL), Universitas Mencu Buana (UMB), Universitas Indonusa Esa Unggul, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Jaya Baya, Universitas YARSI, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Universitas Prof Dr Moestopo.