REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosialisasi empat pilar kebangsaan dinilai perlu melibatkan media penyiaran. Hal tersebut bertujuan agar sosialisasi konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut dapat lebih masif dan terarah.
"Serta mempunyai daya jangkau yang luas," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar Tantowi Yahya dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Penjaringan Jakarta Utara, Jumat (23/10).
Di hadapan sekitar 100 orang pemuda yang terdiri dari perwakilan Karang Taruna, KNPI, dan tokoh-tokoh pemuda se-Kecamatan Penjaringan, Tantowi mengatakan, selama ini semua anggota DPR RI dan DPD RI yang juga merupakan anggota MPR mempunyai tugas mensosialisasikan Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara kepada masyarakat.
Dalam setahun, lanjut Tantowi, jumlahnya empat kali sosialisasi yang harus diselenggarakan anggota DPR RI dan DPD RI. Namun menurutnya, frekuensi tersebut belumlah cukup untuk menjangkau seluruh masyarakat. Untuk itu, Tantowi menyambut baik usulan agar sosialisasi melibatkan lembaga penyiaran.
“Usul tersebut merupakan usulan yang bagus dan saya akan komunikasi kepada pimpinan MPR RI,” ujar Tantowi.
Sejauh ini menurut Tantowi, lembaga penyiaran merupakan medium yang paling efektif untuk mentransfer informasi maupun edukasi kepada masyarakat. Terlebih budaya masyarakat Indonesia juga lebih suka menonton dibanding membaca. Dengan kondisi seperti itu, lanjutnya, maka akan sangat efektif bila Sosialisasi Empat Pilar juga melibatkan lembaga penyiaran.
"Dalam situasi dan kondisi bangsa kita sekarang, berbagai aspek kehidupan mengalami guncangan yang nyaris merusak sendi dan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Saat ini banyak yang lebih mengagungkan bangsa lain dibandingkan bangsanya sendiri," kata Tantowi.