REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Seiring majunya ilmu pengetahuan dan teknologi banyak warisan luhur yang mulai terabaikan. Budaya tolong menolong dan gotong royong misalnya, makin terpinggirkan dan jauh dari kehidupan masyarakat.
Hal ini dikatakan oleh wakil Ketua MPR RI Mahyudin bahwa kebiasaan bermusyawarah untuk mufakat juga semakin jarang ditemukan. Sebagai gantinya, masyarakat makin individualisme. Dan kehilangan kebersamaan.
"Pada saat yang sama keretakan hubungan diantara anggota masyarakat, semakin gampang ditemukan. Gesekan antar umat berama semakin sering terjadi. Demikian juga tawuran masal serta pertikaian, semakin sering terjadi dimana-mana," kata dia saat membuka kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI, di kalangan Kerukunan Usaha Kecil Menengah Indonesia (KUKMI) Provinsi Bali dan mahasiswa Universitas Dhyana Pura Bali Kamis (12/11).
Dijelaskan lebih lanjut, melihat realitas tersebut menurut Mahyudin keberadaan Pancasila semakin dibutuhkan. Apalagi, selama berpuluh tahun, pancasila terbukti mampu mempertahan persatuan. Karena itu Pancasila harus terus dibumikan.
"Ada pihak yang kurang senang melihat MPR aktif mensosialisasikan Empat pilar. Pihak-pihak itulah yang tidak menginginkan Indonesia tetap utuh bersatu," kata dia menambahkan.