REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Sosialisasi MPR Achmad Basarah, menyatakan persatuan suatu bangsa diawali oleh kesepakatan bangsa tersebut terhadap nilai-nilai luhur yang dianutnya.
Nilai-nilai luhur tersebut diyakini sebagai seperangkat nilai yang memiliki kebaikan bersama.
Dia menjelaskan, nilai tersebut dipercaya mampu mengantarkan bangsa untuk mencapai cita-cita dan tujuan. Nilai luhur itulah kemudian disepakati sebagai ideologi bangsanya sendiri.
"Untuk mencapai masyarakat Pancasila, Bung Karno mengajarkan kepada kita konsep haluan politik Trisakti. Yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan membangun kebudayaan yg berkepribadian Indonesia", kata Basarah saat membuka Pagelaran wayang kulit, dengan lakon Wahyu Nirmolo Jati bersama Ki Ardi Poerbo Antono di Alun-Alun Kota Tangerang, Sabtu (5/12).
Basarah menjelaskan, untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia diperlukan konsep pembangunan kebudayaan nasional berbasis pada kepribadian asli Indonesia. Dalam kaitan itulah MPR, dalam salah satu tugas sosialisasi 4 Pilar MPR RI menjadikan kesenian wayang sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kebudayaan kepada masyarakat luas.
Sebagai kesenian asli Indonesia, wayang sangat tepat digunakan untuk mengingatkan kembali nilai-nilai filosofis dan sejarah bangsa Indonesia bahkan dari zaman kerajaan. Ini penting agar bangsa Indonesia tidak tercabut dari akar sejarah bangsanya sendiri di tengah arus globalisasi yang semakin deras.