REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Mahyudin, menyatakan bangga jadi bagian dari bangsa Indonesia. Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan agama, menurutnya, bisa bersatu untuk menjaga persatuan untuk tetap utuh.
"Lihat bangsa lain, seperti di Timur Tengah, meski memiliki bahasa satu tapi tak bisa bersatu," kata Mahyudi, dalam Sosialisasi Empat Pilar, di Universitas Borobudur, Jakarta, Kamis (7/4).
Acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh MPR bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Borobudur ini mengambil tema: 'Meneguhkan Nasionalisme di Kalangan Pemuda'.
Mahyudin menambahkan, Indonesia bisa bersatu sampai saat ini karena memiliki Pancasila. Pancasila, kata dia, merupakan ideologi negara yang berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa.
Politisi Golkar yang telah melakukan sosialisasi ke berbagai pelosok Indonesia itu, mengaku bangga melihat bangsa Indonesia bisa bersatu. Tapi, yang belum membanggakan, menurut Mahyudin, rakyat Indonesia masih banyak yang miskin dan belum sejahtera.
"Buktinya, pendapatan perkapita kita masih berkisar 5 dolar AS sampai 10 ribu dolar AS, sementara negara lain ada yang mencapai lebih 50 ribu dolar," ucap dia.
Oleh karena itu, Mahyudin menekankan nasionalisme perlu ditanamkan di dalam jiwa setiap bangsa Indonesia, termasuk mahasiwa. Namun bukan hanya sekedar ucapan, melainkan nasionalisme harus diwujudkan dalam bentuk nyata.
Oleh karena itu, sosialisasi Empat Pilar MPR ini menjadi sangat penting. Hanya saja, meski sosialisasi ini dilaksanakan oleh 692 anggota MPR tapi nyatanya belum bisa maksimal. Buktinya, masih ada public figur yang belum mengerti Pancasila, tak mengerti simbol sila-sila Pancasila.