Kamis 11 Jul 2013 17:25 WIB

Harga Komoditas Diharapkan Kembali Normal, Pekan Depan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Hatta Rajasa
Foto: Antara
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengharapkan pada pekan depan harga komoditas pangan bisa kembali normal. Sebab, pemerintah membuka keran impor untuk beberapa komoditas yang tidak bisa dipenuhi dan kurang di dalam negeri.

“Kita harapkan minggu depan. Ini sedang bekerja keras,” katanya saat ditemui di Kantor Presiden, Kamis (11/7). Ia menegaskan, sudah meminta pihak terkait untuk menjalankan keputusan dan kebijakan yang diterapkan. Termasuk tidak lagi terlambat sehingga berdampak pada kenaikan harga.

Hatta menginginkan agar laporan terkait kebijakan keran impor dan percepatan sejumlah komoditas pangan dilakukan secara harian.

Hatta mengatakan sejumlah komoditas pangan akan segera didatangkan, yakni daging sapi, bawang merah, dan cabai. Untuk daging, pemerintah mempercepat kedatangan daging sapi impor akhir tahun. “Yang daging itu mempercepat untuk persediaan akhir tahun yang di feedloter, dipercepat, dipotong untuk pasar ke depan,” katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
ۨالَّذِيْنَ يَتَرَبَّصُوْنَ بِكُمْۗ فَاِنْ كَانَ لَكُمْ فَتْحٌ مِّنَ اللّٰهِ قَالُوْٓا اَلَمْ نَكُنْ مَّعَكُمْ ۖ وَاِنْ كَانَ لِلْكٰفِرِيْنَ نَصِيْبٌ قَالُوْٓا اَلَمْ نَسْتَحْوِذْ عَلَيْكُمْ وَنَمْنَعْكُمْ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ۗ فَاللّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَلَنْ يَّجْعَلَ اللّٰهُ لِلْكٰفِرِيْنَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ سَبِيْلًا ࣖ
(yaitu) orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu. Apabila kamu mendapat kemenangan dari Allah mereka berkata, “Bukankah kami (turut berperang) bersama kamu?” Dan jika orang kafir mendapat bagian, mereka berkata, “Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang mukmin?” Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu pada hari Kiamat. Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman.

(QS. An-Nisa' ayat 141)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement