REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat William Burns melakukan pembicaraan di Kairo dengan pemimpin Mesir yang didukung militer.
Ini merupakan kunjungan resmi pertama AS sejak penggulingan Muhammad Mursi pada 4 Juli lalu. Washington mengatakan, Burns akan memberi masukan agar Mesir mengakhiri kekerasan dan transisi kekuasaan inklusif, pemilihan sipil pemerintah secara demokratis.
Burn dilaporkan akan bertemu dengan otoritas militer dan kalangan pengusaha Mesir. BBC melaporan Mesir baru-baru ini dilaporkan membekukan aset 14 pemimpin Ikhwanul Muslimin.
Kepala Ikhwanul Muslimin, Muhammad Badie dan wakilnya, Khairat al-Shater berada di antara pemimpin yang asetnya dibekukan. Sementara itu, pemerintah baru Mesir mulai diambil sumpahnya untuk kabinet baru pada Ahad (14/7) kemarin.
Pemimpin oposisi, Muhammad ElBaradai mendapat posisi wakil presiden untuk hubungan luar negeri. Kepemimpinan sementara tersebut bertugas menjalankan pemerintahan yang didukung militer untuk mengembalikan hukum sipil.
Ikhwanul Muslimin yang mendukung Mursi menolak untuk bergabung dengan pemerintahan yang baru di bawah perdana menteri Hazem al-Beblawi.