SINGAPURA -- Pemimpin oposisi Kamboja, Sam Rainsy meminta pendapat hukum soal pendaftaran calon Perdana Menteri untuk Pemilu mendatang di menit terkahir.
Rainsy di diskualifikasi sebagai Menteri Parlemen pada 2011, setelah dinyatakan bersalah dari berbagai pelanggaran yang disebut para pengamat bermotif politik.
Rainsy sedang mempersiapkan untuk kembali pulang dari pengasingan di Perancis setelah menerima pengampunan dari Raja.
Pengacaranya sedang mempelajari berbagai langkah hukum dimana Rainsy mungkin bisa berpartisipasi dalam Pemilu nasional.
Pemimpin oposisi Kamboja dan pemimpin Partai Nasional Keselamatan Kamboja, Sam Rainsy, telah mengungkapkann kepada Radio Australia Asia Pasifik bahwa dia berharap bukan hanya untuk parlemen tetapi juga untuk kursi perdana menteri.
“Pemilu mendataang akan tidak berarti jika Perdana Menteri, Hun Sen bertanding sendirian, dimana tidak ada kandidat lain yang menantangnya,” ujar Rainsy.
Rainsy mengklaim, dia adalah satu satunya penantang serius Hun Sen.
"Kami ingin pertumbuhan dan pembungan yang merata bagi negara, sambil melestarikan sumber daya alam kita, melestarikan tatanan sosial kita, yang berarti menjaga masa depan kita," tegasnya Rainsy.
Rainsy berharap untuk memberi penghormatan dan mengucapkan terima kasih kepada Raja di istana, segera setelah ia kembali ke Kamboja.
"Segera setelah itu, aku akan pergi untuk bertemu Kamboja, seluruh Kamboja ... mengunjungi beberapa provinsi dalam sehari, untuk menutupi hampir seluruh negeri dalam satu minggu," katanya.