REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL---Korea Utara dan Korea Selatan gagal mencapai kesepakatan tentang pembukaan kembali kawasan industri bersama karena mereka masih bergelut soal siapa yang salah hingga menyebabkan kawasan itu ditutup. Putaran keempat perundingan tentang kompleks itu berakhir tanpa menghasilkan kesepakatan, namun kedua belah pihak akan kembali bertemu Senin depan, kata ketua delegasi Seoul Kim Ki-Woong.
Kawasan industri bersama Kaesong di Korea Utara, yang merupakan simbol terakhir kerja sama antar-perbatasan, ditutup pada April lalu di tengah meningkatnya ketegangan militer setelah uji coba nuklir oleh Korut pada Februari lalu serta latihan perang bersama yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Dialog kedua negara yang dimulai kembali beberapa minggu terakhir ini hanya menghasilkan sedikit kemajuan. Kedua belah pihak masih berdebat tentang siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas dihentikannya kegiatan bisnis di Kaesong.
Pembahasan yang dilakukan hari Rabu tampak merupakan pengulangan putaran-putaran perundingan sebelumnya. Semua pihak menolak untuk mengalah soal kondisi-kondisi yang diinginkan bagi dimulainya kembali kegiatan di kawasan tersebut. Kaesong dibangun setelah berlangsungnya pertemuan tingkat tinggi kedua Korea pada tahun 2000.
Korsel mendesak Korut berjanji untuk tidak lagi menyebabkan penutupan Kaesong serta untuk mengambil sikap yang dihormati dan membangun agar masalah tersebut bisa terselesaikan, demikian kata seorang pejabat pada kementerian penyatuan Korea.
Namun, Korea Utara menegaskan sikapnya semula bahwa kegiatan-kegiatan di zona industri bersama itu harus dipulihkan kembali sesegera mungkin, kata pejabat tersebut. "Ada perbedaan besar tentang bagaimana menjalankan kerangka hukum untuk menghindarkan terjadinya lagi penutupan di masa depan, kata Kim kepada para wartawan di akhir pertemuan hari Rabu.