REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama mengatakan, para pekerja Pintu Air Manggarai yang mengaku belum digaji selama empat bulan merupakan pegawai honorer dari pihak ketiga atau kontraktor. Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan telah memanggil kontraktor untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kita sudah selesaikan kok, kita panggil kontraktornya untuk beresin," ujarnya di Balai Kota, Kamis (18/7).
Menurut dia, pihaknya telah meminta agar Dinas Pekerjaan Umum menyelesaikan segala permasalahan yang dia tinggalkan sebelum tugas mengangkut sampah di sungai dipindahkan ke Dinas Kebersihan.
Sementara itu, hingga saat ini gunungan sampah masih terlihat di Pintu Air Manggarai. Sejumlah petugas kebersihan di Pintu Air Manggarai terus mengebut mengangkut sampah dari sungai. Sementara itu, dua buah eskavator juga dikerahkan untuk mengangkut sampah.
Iwan, salah satu petugas kebersihan di Pintu Air Manggarai mengatakan, sampah yang menumpuk saat ini sudah jauh berkurang dibanding dua hari yang lalu. Menurut dia, dalam sehari petugas bisa mengangkut sampah dari sungai hingga 25 truk. Sampah-sampah tersebut selanjutnya dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pangkalan Lima, Cileungsi, Bogor.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo juga berjanji akan membereskan sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai itu dalam satu pekan ke depan.
Seperti diketahui, mulai 1 April 2013, tugas mengangkut sampah di Pintu Air Manggarai yang semula berada di Dinas PU dipindahtugaskan ke Dinas Kebersihan. Pemerintah akan membuat satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) khusus di Dinas Kebersihan yang akan mengurusi masalah itu.
Namun demikian, saat proses transisi itu muncul masalah baru. Sejumlah petugas kebersihan melakukan mogok kerja karena upah mereka tidak juga dibayarkan.