REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) telah memengaruhi biaya distribusi (pengangkutan) semen. Untuk mengimbangi kenaikan tersebut, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berencana menaikkan harga semen.
“Kita sedang menghitung persentase kenaikannya. Tapi yang pasti kenaikan harga BBM ini memegaruhi banyak komponen, khususnya pada biaya distribusi,” kata Direktur SDM PT Indocement Tunggal Prakarsa Kuky Permana saat berbuka puasa di Jakarta, Kamis (18/7) malam.
Menurut dia, kenaikan harga semen tidak bisa dielakkan lagi mengingat besarnya pengaruh kenaikan harga BBM pada sektor pengangkutan semen. Saat ini, direksi tengah menghitung besar kenaikannya, termasuk kapan saat yang tepat untuk realisasikan. “Saya belum bisa mengungkapkan kenaikannya. Nanti akan dihitung lebih rinci lagi,” paparnya.
Ia berharap, kenaikan harga semen Tiga Roda nantinya tidak memengaruhi pemasaran kelak. Saat ini Indocement memiliki kapasitas produksi sebesar 18,6 juta ton semen per tahun. Produksi sebanyak itu didukung oleh 12 pabrik, sembilan pabrik berada di Citeureup, Bogor dengan kapasitas 11,9 juta ton, dua pabrik di Palimanan, Cirebon (kapasitas 4,1 juta ton), dan satu pabrik di Tarjun, Kota Baru, Kalsel (kapasitas 2,6 juta ton per tahun).