Senin 22 Jul 2013 15:02 WIB

Air Sungai Meninggi, Aktivitas Warga Masih Normal

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dewi Mardiani
Pintu Air Katulampa Bogor
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Pintu Air Katulampa Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan yang mengguyur sejak Senin (22/7) dini hari sempat membuat ketinggian air di pintu air Katulampa, Bogor, berada dalam status siaga tiga. Hingga pukul 12.00 WIB ketinggian air berada di level 130 sentimeter (cm).

Tingginya air membuat warga Kampung Bebek, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara cukup cemas. Perkampungan di tepian Sungai Ciliwung itu kerap terendam banjir saat hujan deras.

Salah seorang warga Kampung Bebek, Dedi, mengatakan telah bersiap-siap jika terjadi banjir. Sejauh ini, Dedi masih memantau ketinggian air di tepi sungai dekat rumahnya di RT 02 RW 10. Ketinggian air sekitar 80 cm dari halaman belakang rumah warga di tepi sungai. Sebagai antisipasi, warga menelepon ketinggian air di pintu air Katulampa satu hingga dua jam sekali.

''Jika ketinggian air di pintu air Katulampa masih di bawah 170 centimeter, warga masih bertahan di rumahnya,'' ujar Dedi. Ia menuturkan, saat banjir tiba, warga biasanya akan naik ke bukit di belakang kampung. Mereka akan berdiam di sana hingga air surut.

Ada juga warga yang mengungsi sementara ke jalanan perumahan yang bersebelahan dengan kampung itu. ''Tidak seperti di Jakarta, banjir di kampung kami hanya bertahan satu dua jam. Air hanya lewat,'' kata Dedi.

Berbeda dengan RT 02 RW 02 di seberangnnya, tepian sungai di kampung bebek belum dibangun tanggul. ''Kabarnya tanggul di sekitar sini baru akan dibangun 2014 atau 2015 mendatang,'' kata Dedi. Aktivitas warga Kampung Bebek masih terlihat normal kendati hujan ringan masih mengguyur.

Ketua RT 02 RW 02 Kelurahan Kedung Halang, Ahya Diana, mengatakan kondisi wilayahnya masih normal walau debit air sungai di tepi wilayahnya meningkat. ''Alhamdulillah sejak ada dibangun tanggul, RT 02 jarang terkena banjir,'' kata Ahya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement