Selasa 23 Jul 2013 15:04 WIB

BKPM: Tren Investasi Asing Melambat di Triwulan II

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Kepala BKPM, M Chatib Basri
Kepala BKPM, M Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi dalam rangka  penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) selama triwulan II (April-Juni) tahun 2013 meningkat. Namun tren PMA di triwulan II 2013 mulai melambat.

Kepala BKPM Muhamad Chatib Basri mengatakan, nilai invetasi di triwulan II 2013 merupakan realisasi investasi di luar investasi migas, perbankan, lebaga keuangan nonbank, asuransi, sewa guna usaha, dan industri rumah tangga. Dia menyebutkan, nilai kumulatif realisasi realisasi proyek penanaman modal pada triwulan II 2013 sebesar Rp 99,8 triliun. Angka ini meningkat sebesar 7,3 persen dibandingkan triwulan I 2013 yang sebesar Rp 93 triliun. Angka tersebut juga naik sebanyak 29,8 persen dari triwulan II tahun 2012 yatu sebanyak Rp 76,9 triliun.

Kemudian untuk nilai realisasi investasi PMDN pada triwulan II 2013 yaitu sebesar Rp 33,1 triliun. Nilai tersebut meningkat jika dibandingkan nilai realisasi investasi PMDN pada periode yang sama yaitu sebesar Rp 20,8 triliun.

‘’Secara year on year (YoY), nilai realisasi PMDN tumbuh sebesar 59,1 persen. Kalau dilihat secara quarter on quarter (QoQ) naik sebanyak 20,4 persen,’’ ujarnya saat menyampaikan realisasi penanaman modal PMA dan PMDN di Jakarta, Selasa (23/7).

Sementara untuk nilai realisasi PMA triwulan II 2013 sebanyak Rp 66,7 triliun. Angka ini jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 mengalami peningkatan sebanyak 18,9 persen yaitu sebanyak Rp 56,1 triliun.

Meski demikian, Chatib mengatakan bahwa tren nilai realisasi investasi PMA melambat. Pertumbuhan nilai realisasi PMA lebih rendah dibandingkan PMDN. Nilai realisasi investasi PMA dilihat dari year on year (YoY) yaitu 18,9 persen. Secara QoQ tumbuh sebanyak 20,4 persen. ‘’Kalau pada semester I 2013 saya optimistis dapat mencapai target nilai investasi PMA sekarang jadi peringatan (warning). Ini terlihat dari investasi PMA YoY nya,’’ katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement