REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA-- Seorang mahasiswa Kanada yang dipenjarakan di Mauritania karena mencoba bergabung dengan kamp pelatihan Al-Qaida di negara tetangga Mali telah dibebaskan dan kembali ke Kanada, kata media setempat, Jumat (27/7).
Aaron Yoon, warga keturunan Korea masuk Islam dari Katolik, kini tiba di Toronto, kata media publik Kanada. Dia telah menjalani hukuman hampir dua tahun di Nouakchott setelah dinyatakan bersalah pada Juli tahun lalu ketika dia berusia 24 tahun.
Yoon ditangkap pada Desember 2011 ketika ia mencoba untuk mengunjungi kamp-kamp Al-Qaida di Maghreb Islam (AQIM) di Mali, menurut dakwaan terhadapnya.
Dia membantah punya hubungan apapun dengan terorisme, dan mengatakan ia datang ke Mauritania dari Maroko untuk mempelajari Al Quran dan belajar bahasa Arab.
Hanya saja pihak berwenang Mauritania tidak percaya dan menganggapnya memiliki hubungan kuat dengan teroris AQIM. Otoritas Mauritania menyatakan rencana Yoon untuk bergabung dengan gerakan itu tidak bisa dibantah.
Mauritania berbagi perbatasan sepanjang 2.200 kilometer (1.350 mil) dengan Mali, di mana operasi militer yang dipimpin Prancis diluncurkan terhadap kelompok-kelompok Islam bersenjata pada Januari.