Ahad 28 Jul 2013 06:30 WIB

52 Tewas Saat Bom Menyalak Pada Waktu Buka Puasa

Serangan bom masih terus melanda Pakistan.
Foto: AP/Fareed Khan
Serangan bom masih terus melanda Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Korban tewas akibat serangan bunuh diri kembar di satu pasar yang sibuk di Pakistan barat laut telah meningkat menjadi 52 orang. Demikian kata pejabat pada Sabtu.

Serangan di bazar Parachinar di kota utama distrik suku Kurram di perbatasan Pakistan-Afghanistan tercatat sebagai serangan yang paling mematikan. Serangan pada Jumat itu memukul negara selama bulan suci Ramadhan.

"Korban tewas akibat serangan bunuh diri telah meningkat menjadi 52," kata seorang pejabat senior pemerintah di Kurram, Riaz Mehsud, kepada AFP. Sebelumnya, para pejabat telah menempatkan korban tewas 41.

"Kematian baru terjadi semalam", kata Mehsud dengan menambahkan bahwa lebih dari 150 orang lainnya terluka dalam serangan.

"Kami masih mengumpulkan data tentang orang-orang yang terluka karena banyak dari mereka telah dibawa ke Peshawar dan Kohat."

Ledakan-ledakan itu membuat gerobak-gerobak terbang ketika pembeli membeli makanan untuk buka puasa saat matahari terbenam.

Pejabat pemerintahan Parachinar mengatakan kedua ledakan dilakukan oleh pembom bunuh diri yang masuk ke pasar yang ramai.

"Kami menemukan banyak bagian tubuh, termasuk bagian dari pelaku bom bunuh diri. Ada darah dan daging manusia di lokasi ledakan," kata Mehsud.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement