REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR -- Korban tewas akibat serangan bunuh diri kembar di satu pasar yang sibuk di Pakistan barat laut telah meningkat menjadi 52 orang. Demikian kata pejabat pada Sabtu.
Serangan di bazar Parachinar di kota utama distrik suku Kurram di perbatasan Pakistan-Afghanistan tercatat sebagai serangan yang paling mematikan. Serangan pada Jumat itu memukul negara selama bulan suci Ramadhan.
"Korban tewas akibat serangan bunuh diri telah meningkat menjadi 52," kata seorang pejabat senior pemerintah di Kurram, Riaz Mehsud, kepada AFP. Sebelumnya, para pejabat telah menempatkan korban tewas 41.
"Kematian baru terjadi semalam", kata Mehsud dengan menambahkan bahwa lebih dari 150 orang lainnya terluka dalam serangan.
"Kami masih mengumpulkan data tentang orang-orang yang terluka karena banyak dari mereka telah dibawa ke Peshawar dan Kohat."
Ledakan-ledakan itu membuat gerobak-gerobak terbang ketika pembeli membeli makanan untuk buka puasa saat matahari terbenam.
Pejabat pemerintahan Parachinar mengatakan kedua ledakan dilakukan oleh pembom bunuh diri yang masuk ke pasar yang ramai.
"Kami menemukan banyak bagian tubuh, termasuk bagian dari pelaku bom bunuh diri. Ada darah dan daging manusia di lokasi ledakan," kata Mehsud.