REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Forum Harimau Kita meminta masyarakat untuk mewaspadai adanya perdagangan harimau Sumatra lewat internet.
"Bahkan perdagangan harimau ini cenderung mulai beralih lewat situs situs perdagangan internet yang populer dan dikenal masyarakat luas," ujar Sekretaris Forum Harimau Kita, Iding Achmad Haidir di sela sela peringatan hari konservasi harimau dunia atau biasa disebut 'Tiger Day' di Jambi, Senin (29/7).
Menurut dia, peran masyarakat sangat penting dalam menjaga keberadaan harimau dari 'tangan tangan' jahil, baik menjual secara utuh maupun berbagai bagian tubuh dari harimau.
"Untuk itu, dengan peringatan Tiger Day ini diharapkan bisa lebih menyosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga habitat harimau. Khususnya perdagangan harimau melalui media internet," katanya.
Iding menjelaskan, antara 2011-2012 melalui kerjasama antara berbagai pegiat dan pemerhati harimau baik lembaga sosial masyarakat (LSM) maupun aparat hukum, berhasil mengamankan sedikitnya 22 bagian harimau serta dua jenis lainnya yang diperdagangkan melalui situs internet.
Perdagangan harimau lewat internet, kata dia, banyak diselubungkan melalui situs penjualan barang antik maupun penjualan hewan mamalia yang tidak dilindungi. Hanya saja, di dalam situs tersebut ternyata menawarkan beberapa bagian atau bahkan tubuh utuh harimau.
"Untuk tingkat dalam negeri satu bagian tubuh harimau bisa dihargai antara Rp 1-2 juta. Nilainya akan semakin tinggi jika bagian yang dijual semakin besar. Sementara untuk tingkat bawah saja satu ekor harimau paling murah Rp 25 juta," ujarnya lagi.