Selasa 30 Jul 2013 16:16 WIB

Partai Demokrat Tawari Kader Parpol Lain

Rep: Esthi Maharani/ Red: Heri Ruslan
  Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik tiba di lokasi Kongres Luar Biasa Partai Demkorat di Denpasar, Bali, Sabtu (30/3).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik tiba di lokasi Kongres Luar Biasa Partai Demkorat di Denpasar, Bali, Sabtu (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Partai Demokrat tak hanya bergerilya menjaring tokoh-tokoh independen dan potensial untuk dijadikan calon presiden, penjajakan ke partai politik lainnya pun dilakukan.

Sekretaris Majelis Tinggi PD, Jero Wacik mengakui sudah mengundang dua kader parpol lain untuk ikut serta. “Saya sudah bicara sama beliau (dua kader parpol lain) secara lisan. Saya menawari,” katanya, Selasa (30/7).

Sayangnya, Jero belum mau membocorkan nama tokoh yang dimaksud. Ia mengatakan PD sifatnya memberikan penawaran, keputusan untuk ikut serta atau tidak tergantung pada tokoh yang bersangkutan. Ia mengakui penawaran tersebut bersifat pribadi.

Artinya, PD tidak meminta izin atau restu dari pimpinan partai politik lain untuk meminang kadernya. “Kita gak komunikasi dengan pimpinan parpolnya. Ini kan nawari. Ini kan tidak kepada partai, individu. Kalau gak mau, ya gak apa-apa,” katanya.

Untuk diketahui hingga ini, PD gencar memberikan penawaran untuk dua hal yakni keanggotaan sebagai komite konvensi capres PD dan capres itu sendiri. Untuk komite konvensi, sudah ada beberapa nama yang disebut menjadi anggota dan ketua komite.

Rencananya, PD akan menjaring sekitar 16 orang untuk dijadikan komite konvensi yang komposisinya dari internal dan eksternal. Sedangkan untuk capres, PD pun mulai membidik nama-nama yang dianggap potensial.

Meski mengaku masih belum resmi, penjajakan sudah dilakukan. Sejumlah nama pun sudah disebut akan ikut serta dan dianggap potensial dijadikan capres dari PD. Sebut saja Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan hingga mantan KSAD, Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo.

Akhiri Gerontokrasi

Sebelumnya, Jeffrie Geovanie, board of advisor Centre for Strategic and International Studies (CSIS), mengatakan, konvensi capres yang akan digelar Partai Demokrat berpeluang untuk mengakhiri  gerontokrasi (kekuasaan yang dipimpin oleh mayoritas kaum tua) di Indonesia.

"Apakah 2014 yang akan datang adalah awal, kelanjutan atau akhir dari gerontokrasi? Jawabannya bergantung pada keberhasilan konvensi capres Partai Demokrat," ujar Jeffrie Geovanie.

Menurut Jeffrie, hanya pada konvensi capres Partai Demokrat, tersedia ruang yang leluasa dan elegan buat figur-figur muda seperti Gita Wiryawan, Mahfud MD, Dino Patti Jalal, Chairul Tanjung, Irman Guzman, dan Marzuki Alie untuk memperkenalkan dirinya dan menunjukkan kiprah dan kualitas personalnya secara maksimal pada publik pemilih di negeri ini.

"Dominasi nama-nama 4 L (lu lagi lu lagi), akan tergerus dan perlahan dilupakan orang, saat figur-figur muda peserta konvensi capres Partai Demokrat mulai menyita perhatian publik karena aktivitas mereka sebagai peserta konvensi capres partai demokrat," ungkapnya.

Ia meminta agar publik tak cepat pesimis bahwa 2014 akan hanya di isi wajah-wajah 4L. "Jangan-jangan tidak satu pun dari wajah-wajah 4L itu nongol pada Pemilu Capres 2014.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement