CANBERRA -- Seiring dengan terus bertambahnya jumlah serigala atau rubah di Ujung Barat New South Wales - Australia, Asosiasi Penggembala lokal mendesak agar hewan itu dikategorikan sebagai hama liar didalam undang-undang. Mereka menyatakan rubah menciptakan lebih banyak kerusakan terhadap peternakan dikawasan itu dibandingkan babi dan anjing liar.
Di sejumlah negara bagian lain, serigala memang sudah dikategorikan sebagai hewan hama tapi di New South West tidak. Presiden Chris Wilhelm dari Asosiasi Penggembala West Darling (PAWD) mengatakan dirinya menilai serigala adalah hama liar. "Rasanya aneh kita mengelompokan babi, dingo dan anjing liar sebagai hama dalam UU padahal serigala melakukan kerusakan yang lebih buruk.”
"Kami pikir 3 hewan harus dikategorikan sebagai hama. Jumlah populasi serigala selalu menjadi kekhawatiran kami karena mereka memangsa domba.”
Direktur spesies invasif Glen Saunders dari Departemen Industri Primer (DPI) mengatakan ada ketentuan di bawah UU Tanah Pedesaan untuk memasukan rubah dalam daftar hama tapi proses itu tidak mudah.
"Ada banyak alasan mengapa proses untuk memasukan serigala dalam daftar hama itu sulit, karena mereka sulit di sensus. Padahal untuk bisa masuk dalam daftar hama itu ada kriteria yang harus dipenuhi dan harus bisa menunjukan kalau didalam satu kawasan itu serigala adalah hama yang tidak bisa dikontrol. Mungkin kriteria itu terdengar mudah, tapi sangat sulit untuk dibuktikan di pengadilan,” jelas Glen Saunders.
Pemburu di Ujung Barat NSW, Steve Lee mengatakan perburuan serigala menjadi cara yang bagus untuk mengatasi jumlah populasi berlebih dari serigala yang ada saat ini. Para pemburu perlu didorong dengan hadiah ketika berburu. "Misalnya $10 atau $20 untuk satu ekor serigala yang berhasil diburu, tentu insentif itu akan sangat layak untuk mendorong orang-orang pergi berburu dan benar-benar menyingkirkan serigala-serigala itu. Seorang pemburu yang bagus mungkin akan bisa menangkap 50 ekor rubah setiap malam. "
Namun usulan ini ditolak Direktur Infasif Spesies Glen Saunders yang menilai perburuan bukan metode yang efektif.