REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Menteri Luar Negeri Brasil Antonio Patriota mengatakan anggaran dasar bank pembangunan baru yang direncanakan oleh kelompok lima kekuatan negara berkembang BRICS bisa siap pada tahun depan.
"Kami membuat kemajuan baik selama pertemuan terakhir di Durban dan diharapkan dalam pertemuan 2014 di Brazil, kemajuan yang cukup telah dibuat untuk menyimpulkan anggaran dasar bank tersebut," kata Patriota kepada wartawan, Selasa (30/7) waktu setempat.
Dia membuat pernyataan setelah membahas masalah tersebut dengan mitranya dari Afrika Selatan, Maite Nkoana-Mashabane. Pada pertemuan puncak mereka Maret di kota Durban, Afrika Selatan, para pemimpin BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan) gagal meluncurkan bank yang sangat dinantikan itu.
Alih-alih dana 50 miliar dolar AS, para pemimpin hanya sepakat bahwa kontribusi modal awal akan "substansial dan cukup untuk bank menjadi efektif."
"Ada kesepakatan untuk mendirikan bank seperti itu. Kementerian keuangan kami sibuk dengan modalitas final karena viabilitasnya sudah selesai diperiksa, sekalipun para ekonom dari Bank Dunia telah mengatakan ada ruang untuk sebuah perbankan," ujar Nkoana-Mashabane.
Bank yang diusulkan dimaksudkan untuk menyaingi lembaga keuangan yang didominasi Barat seperti Bank Dunia. Poin-poin penting yang melekat, termasuk bagaimana proyek-proyek akan didistribusikan dan di mana bank tersebut akan berkantor pusat.