Jumat 02 Aug 2013 21:22 WIB

Perlu Kebijakan Radikal Untuk Menata Jakarta

Pedagang Kaki Lima (PKL) memadati jalanan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pedagang Kaki Lima (PKL) memadati jalanan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah asal DKI Jakarta Oerip Soedjoed P mendesak agar sebelum proyek MRT selesai, dilakukan kebijakan pengendalian pertambahan mobil dan motor untuk menekan kemacetan di ibu kota.

"Saya usulkan sebelum MRT selesai, dilakukan kebijakan pengendalian pertambahan mobil dan motor," kata calon anggota DPD RI Oerip Soedjoet P kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut Oerip mengatakan memang perlu kebijakan yang radikal untuk menata DKI Jakarta. "Memang ini akan mendapat tantangan keras dari produsen mobil dan motor. Tapi harus dilakukan agar tidak semakin parah kemacetannya," kata dia .

Menurut dia, persoalan di DKI Jakarta merupakan persoalan yang serba raksasa. Persoalan sampah juga sangat besar. Persoalan kemacetan, lapangan kerja, masalah sosial dan sebagainya.

Selain perlunya kebijakan yang radikal untuk mengatasi kemacetan, Oerip juga mengusulkan agar program Keluarga Berencana bisa digalakkan kembali khususnya di DKI Jakarta.

"Ada juga problem sosial. Sekarang ini orang Betawi menjadi penonton di daerahnya sendiri," kata dia .

Ia menyoroti soal pendidikan di DKI. Menurut Oerip seharusnya perlu kebijakan yang mendukung pribumi untuk maju.

"Hitung berapa orang Betawi yang menjadi lurah, atau camat. Ini memprihatinkan, tak bisa orang Betawi dibebaskan bersaing dengan pendatang," kata Oerip.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement