REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok mengajak Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Moh Jumhur Hidayat mengikuti konvensi calon presiden.
"Saya dan Jumhur Hidayat sama-sama capres yang akan ikut konvensi dari Partai Demokrat dan kini hadir di tengah-tengah anak yatim untuk berdoa bagi suksesi kepemimpinan 2014 yang aman dan bermartabat," ujarnya ketika mengadakan buka puasa bersama 74 anak yatim dan 26 janda lanjut usia di Yayasan Fatahilah di Jakarta, Jumat (2/8).
Menurut mantan ketua Fraksi Partai Demokrat DPR itu, politik esensinya kerja sama dan bukan bersaing dan politik yang bermartabat itu dibangun melalui kerja sama. Ia juga mengundang capres yang mengikuti konvensi Partai Demokrat lainnya seperti Marzuki Alie dan Gita Wirjawan untuk buka puasa bersama di rumahnya di Bekasi, Jawa Barat.
Mubarok melihat pada 2014 akan terjadi pergantian kepemimpinan dan rakyat Indonesia akan mencari dirigen atau 'imam' baru pemimpin bangsa. "Syarat mencari dirigen tentu saja sama seperti memilih 'imam', harus fasih dalam istilah politik pandai berkomunikasi, memahami rukun shalat dalam istilah politik paham tentang masalah kenegaraan. Selayaknya yang menjadi 'imam' ialah yang berpengalaman dan yang sudah senior tentunya," kata Mubarok.
Ia melihat kerja sama itu penting karena yang akan menang belum tentu yang punya uang banyak atau yang paling pintar akan terpiilih. "Karena menang tidaknya seseorang itu ada intervensi tangan Tuhan.Apa yang dinamakan suara rakyat itu tentu karena adanya campur tangan tuhan," katanya.
Mubarok mengatakan bangsa Indonesia memiliki kesempatan untuk lebih maju. "Ukuran maju itu satu abad dan karena itu bangsa Indonesia baru berusia 68 tahun, masih memiliki 32 tahun lagi untuk mengejar kemajuan," tutup Mubarok.