REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Alqaidah diprediksi menyerang penjara di Teluk Guantanamo dan membebaskan sejumlah tahanan. Hal itu diungkapkan dalam dokumen dari Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS).
Dalam laporan 13 halaman yang diajukan ke pengadilan federal di Washington akhir pekan lalu, sipir penjara Guantanamo, Kolonel John Bogdan, menandatangani deklarasi yang membenarkan alasan di balik pencarian di alat kelamin. Deklarasi itu berisi rincian tentang operasi dan prosedur keamanan.
Prosedur tersebut jika dipublikasikan akan membuat musuh AS menyerang penjara. "Melindungi prosedur operasional keamanan dan perlindungan dari masyarakat tetap penting, sebagaimana serangan pada penjara di Abu Ghraib dan Taji di Irak," ujar Departemen Kehakiman di kutip Al-Jazeera, Selasa (6/8).
Serangan di penjara Irak menewaskan 16 sipir dan membebaskan ratusan tahanan Alqaidah. Pemerintah membuat klaim tersebut dalam menanggapi mosi tidak percaya yang diajukan wartawan di pengadilan federal bulan lalu. Jurnalis dapat campur tangan dalam kasus pengadilan dan berdebat dengan alasan masyarakat memiliki hak akses terhadap catatan pengadilan.
Deklarasi sipir diserahkan oleh pemerintah dalam menanggapi gugatan yang diajukan pengacara tahanan Guantanamo. Pengacara berpendapat pencarian kelamin setelah aksi mogok makan massal meningkat pada April lalu.