REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi sapi yang menerobos ke Bandara Djalaluddin, Gorontalo, sehingga harus membuat sebuah pesawat milik maskapai Lion Air tergelincir dinilai berpotensi terjadi di bandara lain.
Kepala Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan menjelaskan, Bandara Djalaludin bukanlah satu-satunya pelabuhan udara yang sering dilintasi binatang.
Menurut Bambang masih banyak bandara di Indonesia yang sering diterobos binatang, salah satunya peristiwa yang terjadi beberapa waktu pada sebuah bandara di Papua. Ketika itu, seekor anjing melintas di trek pesawat.
Oleh karena itu, dia mengimbau, pihak bandara untuk menjaga kondisi pagar perimeter pembatas bandara. Selain itu, sosialisasi terus menerus tak kalah penting untuk mengimbau masyarakat tak melintas dan menjaga binatang ternaknya tak melewati bandara.
Solusi terbaik, kata Bambang, pihak bandara dan seluruh masyarakat bersama-sama berlaku baik dan tertib. Pasalnya, harus ada kerja sama kedua belah pihak untuk menciptakan kondisi bandara yang aman dan nyaman. Persoalannya masih sering terjadi baik makhluk berakal maupun tak berakal melintas di landasan pesawat.
Terkait dengan sapi di Bandara Djalaluddin, Bambang menjelaskan, sapi itu berasal dari peternakan di dekat bandara. Disinyalir rombongan sapi tersebut menyelinap melalui pagar yang rusak dan menyasar ke lintasan pesawat.
Dia mem benarkan kondisi kurang amannya Bandara di Gorontalo itu. ‘’Dengan keadaan itu berarti ada sesuatu,’’ kata dia kepada Republika, Ahad (11/8) siang.