REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Situasi keamanan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Senin, kondusif pascaterjadi tawuran pada sehari sebelumnya.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Donggala AKBP Guruh Arif yang dihubungi dari Palu mengatakan, masyarakat di desa yang terlibat bentrok sudah beraktivitas seperti biasa. Pengamanan di lokasi bentrok juga dikurangi mengingat situasi sudah kondusif.
Dia juga berharap tokoh masyarakat mampu meredam emosi warganya agar tidak terjadi bentrok susulan.
Bentrok pada Ahad (11/8) kemarin melibatkan ratusan warga Desa Potoya dan Desa Karawana yang masih bertetangga. Hingga saat ini belum diketahui secara persis penyebab bentrok tersebut.
Bentrok itu berlangsung di jalan desa, persawahan, dan ladang kering. Mereka melakukan aksi saling lempar batu sambil membawa parang dan senjata tajam lainnya. Bahkan, ada warga yang membawa senapan angin dan senjata meriam rakitan saat bentrok.
Aparat keamanan kemudian membubarkan bentrok tersebut agar tidak meluas dan menimbulkan korban. Seratusan aparat keamanan dari Polri dan TNI juga menghalau warga agar pulang ke rumah masing-masing.
Aparat dari Polres Donggala juga telah mengamankan 14 pelaku bentrok karena kedapatan membawa senjata rakitan.
Kapolres mengimbau warga untuk tidak mudah terpengaruh provokator yang sengaja menyulut kerusuhan. "Kita semua masih bersaudara, untuk apa saling bermusuhan," kata dia.
Bentrok di Kabupaten Sigi telah terjadi beberapa kali dan telah menimbulkan sejumlah korban jiwa. Bentrok itu pada umumnya dipicu oleh persoalan kecil berupa saling ejek, dan kemudian meluas menjadi tawuran massal.