REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MUI Pusat, Anwar Abbas menyatakan dunia tidak boleh berdiam diri melihat pembantaian di Mesir.
Anwar mengutuk cara yang digunakan militer Mesir yang tak segan membunuh ratusan pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi. Karenanya, ia menyerukan dunia internasional terutama PBB harus mengutuk keras dan bertindak cepat untuk menghentikan praktek pelanggaran HAM berat ini.
“Karena tindakan militer ini jelas-jelas dan benar-benar mencerminkan ketidakberadaban sebuah rezim,” ujarnya kepada ROL, Rabu (14/8).
Menurutnya, semestinya mereka sadar dan mengoreksi diri akan dampak buruk dari tindakan yang mereka lakukan yang tidak demokratis yang mereka lakukan. Cara-cara kudeta adalah cara yang tidak bijak dan tidak manusiawi untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan dalam masalah politik.
“Oleh karena itu tidak ada hak mereka untuk membungkam suara rakyat yang melihat pemimpin dan saudara-saudara mereka dizhalimi dengan peluru dan tindak kekerasan,” katanya.
Ia mengimbau Pemerintah Indonesia memainkan perannya secara aktif untuk menyelesaikan konflik yang semakin meningkat dan menajam. “Agar tidak menyeret Mesir ke dalam kancah perang saudara yang berlarut-larut,” ujarnya mengakhiri.