REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Wakil Presiden Mesir, Muhammad El Baradei mengumumkan pengunduran dirinya setelah ratusan orang dilaporkan tewas dalam operasi pembubaran demonstrasi pendukung presiden yang terguling Muhammad Mursi di Kairo pada Rabu (14/8).
"Ini menjadi terlalu sulit untuk meneruskan tanggungjawab bagi keputusan yang saya tidak setujui dan saya khawatir siapa yang bertanggungjawab," ujarnya dikutip Emirates 247, edisi Rabu.
Ia mengatakan, konsekuensinya menjadi buruk setelah banyak korban tewas. Diyakini El Baradei korban tewas itu tidak terhindarkan sebelumnya. "Sayangnya siapa yang diuntungkan dari apa yang terjadi hari ini adalah orang yang menyerukan kekerasan dan teror, kelompok ekstrimis," ujarnya.
Pemerintah Mesir mengumumkan kondisi darurat negara selama satu bulan mulai dari Rabu sore. Pemerintah juga mengumumkan jam malam di Kairo serta 10 provinsi lain untuk menekan kekerasan.
Jam malam dimulai pukul 19.00 sampai 06.00. Jam malam berlaku di Kairo, Giza, Alexandria, Beni Sueif, Menya, Assuit, Sohag, beheira, North Sinai, Sinai Selatan, dan Suez.