Kamis 15 Aug 2013 23:16 WIB

Pengacara Simon: Kernel Oil tak Ada Hubungan Bisnis dengan SKK Migas

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
Petinggi PT KOPL. Simon Gunawan Tanjaya Tersangka dugaan suap kepada Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/8).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petinggi PT KOPL. Simon Gunawan Tanjaya Tersangka dugaan suap kepada Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan tiga tersangka yaitu Rudi Rubiandini dan Ardi alias Deviardi sebagai penerima serta Simon Gunawan Tanjaya dari Kernel Lte Ptd Oil selaku pemberi suap.

Kuasa hukum Simon, Junimart Girsang mengatakan kliennya mengaku tidak mengenal Rudi Rubiandini.

"Beliau (Simon) mengatakan tidak pernah kenal Rudi," kata Junimart yang ditemui saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/8).

Junimart menambahkan kliennya memang belum banyak menceritakan terkait kasus suap yang menjeratnya. Ia juga mengaku kaget dengan motor gede (moge) bermerk BMW yang ikut disita tim penyidik KPK.

Namun begitu, ia mengakui adanya pertemuan dengan Ardi di City Plaza. Ia mengetahui Ardi merupakan pelatih golf pribadi dari Rudi Rubiandini, Kepala SKK Migas. Dalam pertemuan itu, Simon menitipkan sesuatu namun Junimart berkelit belum mengetahui apa yang diserahkan kliennya.

Selain itu, Simon juga membantah ada hubungan bisnis antara perusahaannya, Kerner Oil Lte Ptd dengan SKK Migas. Perusahaannya hanya pernah menjalin hubungan dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak Bumi dan Gas di Kementerian ESDM.

"Tidak ada hubungan kerja antara perusahaan Simon (dengan SKK Migas). Silahkan itu kalau pak Rudi katakan demikian, menurit pak Simon tidak ada hubungan kerja antara dia dengan SKK Migas," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement