Jumat 16 Aug 2013 13:14 WIB

MUI: Kudeta Mesir adalah Pengkhianatan Demokrasi

Slamet Effendy Yusuf
Foto: ROL
Slamet Effendy Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Ketua Majelis Ulama Indonesia Slamet Effendy Yusuf mengatakan bahwa kudeta militer terhadap pemerintahan Presiden Mohammad Mursi di Mesir merupakan sebuah pengkhianatan terhadap demokrasi. "Melalui kudeta yang seolah-olah didorong oleh kaum pluralis itu sudah mulai menjadi preseden buruk bagi tatanan demokrasi di Mesir," ujar Slamet Effendy Yusuf saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Slamet mengatakan bahwa pihak oposisi terlihat kehilangan akal, sehingga menggunakan kekuatan dan senjata militer dalam menghadapi pengunjuk rasa di Mesir. "Oleh karena pendukung Mursi itu solid dan melakukan gerakan masif, maka kelihatan di sini militer kehilangan akal. Hal ini menunjukkan bahwa Mesir sedang salah jalan," ujar Slamet.

Menurut Slamet, dunia harus bertindak tegas dengan menghentikan bantuan militer dan menekan agar Mesir tidak merusak fundamental demokrasi. "Jadi, tidak ada gunanya revolusi penggulingan Hosni Mubarok sebelumnya, sehingga hanya memunculkan Mubarok lain dengan wajah berbeda," kata Slamet.

Slamet mengemukakan, seharusnya pihak oposisi menunggu Pemilihan Umum selanjutnya untuk meraih kekuatan, sehingga tatanan demokrasi di Mesir dapat terjaga. Setelah Hosni Mubarak pada Revolusi 2011, kini pemerintahan Presiden Mohamed Mursi, yang baru berjalan selama setahun, digulingkan melalui kudeta militer. Tokoh sentral dalam penggulingan kekuasaan Mursi tersebut adalah Panglima Militer merangkap Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement