Sabtu 17 Aug 2013 21:24 WIB

Tentara Mesir Bujuk Pengunjuk Rasa Tinggalkan Masjid

Rep: mg06/ Red: Mansyur Faqih
Barisan jenazah para pengunjuk rasa yang tewas ditembak aparat militer diletakkan di masjid al-Fath dekat Ramses Square, Kairo, Mesir, Jumat (16/8).
Foto: EPA/AHMED Assadi
Barisan jenazah para pengunjuk rasa yang tewas ditembak aparat militer diletakkan di masjid al-Fath dekat Ramses Square, Kairo, Mesir, Jumat (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Tentara Mesir memasuki sebuah masjid di Kairo. Mereka berusaha membujuk pendukung Ikhwanul Muslimin (IM) yang bersembunyi di dalam untuk meninggalkan tempat tersebut. Puluhan menetap, menolak untuk percaya jaminan pihak berwenang akan jalan ke luar yang aman.

Ketegangan terus berlanjut setelah bentrokan berdarah, Jumat (16/8), yang memakan lebih dari 80 orang korban meninggal dunia. Selain itu, lebih dari seribu pendukung IM ditahan. Kelompok ini menyerukan protes setiap hari setelah penyerangan terhadap kamp mereka di Kairo, Rabu (14/8) yang menghilangkan ratusan nyawa.

IM menuntut kembalinya Presiden Muhammad Mursi yang terpilih secara demokratis dan digulingkan militer bulan lalu. 

Tentara sempat menembakkan senjata ke udara untuk mengusir pengunjuk rasa karena sekelompok perempuan tampak dikawal ke luar masjid. Banyak pendukung Mursi yang telah meninggalkan masjid. Namun, koresponden BBC mengatakan, puluhan masih menetap di aula utama dan menolak untuk ke luar.

Berdasarkan wawancara BBC dengan dua orang pengunjuk rasa di dalam masjid, mereka merasa takut akan keselamatan jiwanya. Pengunjuk rasa tersebut tidak mempercayai janji pihak berwenang atas jalan ke luar yang aman.

Mereka menambahkan, terdapat dua mayat di dalam masjid. Salah seorang dari mereka adalah seorang perempuan yang tewas akibat gas air mata polisi. Sementara, satu yang lain adalah seorang pria yang dibawa ke dalam masjid setelah terjadinya baku tembak. Menurut mereka, tersedia air minum di dalam masjid. Namun, hanya terdapat satu toilet.

Seribu orang terperangkap di dalam masjid setelah aksi kekerasan di Kota Ramsis, Jumat (16/8). Pejabat keamanan, seperti dikutip kantor berita Mena mengatakan, 'unsur bersenjata' melakukan penembakan dari dalam masjid. Tempat ibadah tersebut dipenuhi oleh korban jiwa dan luka-luka, juga mereka yang menghindari kekerasan.

Sementara, Kementerian Dalam Negeri Mesir, Sabtu (17/8) menyatakan, 1.004 anggota IM telah ditahan, Jumat (16/8). Sebanyak 558 penangkapan di antaranya berlangsung di Kairo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement