REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Setidaknya 36 tahanan dari Ikhwanul Muslimin tewas saat diduga akan melarikan diri dari konvoi penjara. Aljazeera melaporkan, puluhan pria tersebut terbunuh setelah menyandera seorang polisi saat dipindahkan ke Penjara Abu Zaabal, dekat Kairo pada Ahad (18/8) waktu setempat.
Dalam konvoi tersebut, sumber Aljazeera melaporkan, terdapat 600 tahanan. Menurut Aljazeera, ada beberapa informasi yang masih simpang siur mengenai bagaimana mereka tewas.
Kantor berita pemerintah MENA menyatakan, sebuah mobil van membawa para tahanan untuk berhenti sebelum penembakan. Kemudian, mobil tersebut diserang oleh pria bersenjata. Para tahanan pun langsung menyandera seorang polisi untuk kabur akan tetapi tewas setelah ditembak.
Sumber Aljazeera melaporkan, para tahanan berkelahi kemudian menyandera seorang polisi saat van tersebut menepi. Polisi lain langsung menembaki van kemudian membunuh tahanan yang ada di dalam.
Para tahanan tersebut ditahan usai bentrok antar polisi dengan pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi di Masjid Al Fath, Kairo, Sabtu (17/8). Lebih dari 200 orang ditahan dengan berbagai tuduhan termasuk terorisme.
Sementara itu, Aliansi Anti Kudeta menyatakan, memiliki bukti adanya pembunuhan terhadap 38 tahanan anti kudeta di sebuah truk yang memindahkan mereka ke Penjara Abu Zaabal.
"Mereka dilaporkan terbunuh di dalam truk usai ditembak dengan peluru tajam dan gas air mata yang dilemparkan lewat jendela."