Rabu 21 Aug 2013 20:43 WIB

Piala Dunia Buat Harga Sewa Hotel di Brasil Naik

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Fernan Rahadi
Piala Dunia 2014 Brasil
Foto: blogspot
Piala Dunia 2014 Brasil

REPUBLIKA.CO.ID, SAU PAULO -- Otoritas pariwisata Brasil mendesak Federasi Sepak Bola Seluruh Dunia atau FIFA dan pengelola hotel di negara itu mempromosikan harga murah dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2014. Desakan itu muncul setelah pemerintah kecewa dengan meningkatnya harag hotel penginapan dan hotel menjelang even empat tahunan tersebut.

BBC News melaporkan, setahun menjelang ajang akbar olah raga paling populer itu, harga hotel rata-rata mencapai 40 persen dari harga semestinya. Kebijakan aji mumpung itu dikatakan pemerintah hanya akan melilit Brasil dalam kesepian para wisatawan.

''Kami meminta agar semua perusahaan wisata yang terlibat di Piala Dunia melakukan restrukturisasi harga sewa,'' demikian permintaan pemerintah kepada penyelenggara, Rabu (21/8).

Otoritas juga meyakini, peningkatan harga penginapan dan hotel akan memberikan citra negatif terhadap Brasil. Pembukaan Piala Dunia terjadwal pada 12 Juni tahun depan. Namun baru-baru ini Brasil didera beberapa masalah terkait dengan persiapan penyelenggaraan even akbar tersebut.

Menteri Olahraga Brasil, Aldo Rebelo, mengatakan persoalan paling riskan adalah kegagalan penyelenggaraan perhelatan tersebut. Sebab hingga sekarang, lima stadion utama tempat para delegasi bertanding belum juga rampung.

Brasil juga sempat putus asa atas penyelenggaraan tersebut. Biaya senilai 28 miliar real Brasil atau setara dengan 123 triliun untuk penyelenggaraan dianggap pemborosan.

Beberapa bulan lalu, masyarakat memprotes pemerintah atas dana tersebut.Protes itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, dengan mengejar target pencapaian dana Piala Dunia, pemerintah mengorbankan hak-hak rakyat untuk menikmati pelayanan negara.

Puncak kemarahan rakyat terjadi ketika negara menaikkan harga angkutan umum, dan menyunat beberapa pos sosial lainnya. Aksi massa terbesar dalam sejarah politik Brasil saat Mei itu sempat menggoyang kabinet Perdana Menteri Brasil Dilma Roussef.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement