Kamis 22 Aug 2013 19:47 WIB

Polda Jabar Dinilai Terbaik Amankan Arus Mudik

Rep: Indah Wulandari/ Red: Hazliansyah
 Kendaraan memadati ruas jalur utama pantura Subang-Karawang, Jawa Barat, Ahad (4/8).  (Republika/Yasin Habibi)
Kendaraan memadati ruas jalur utama pantura Subang-Karawang, Jawa Barat, Ahad (4/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Analisa Ekonomi Politik dan Kebijakan Publik (LANSKAP) menggelar survei kinerja aparat kepolisian di Pulau Jawa dalam mengamankan arus mudik dan balik Idul Fitri 2013. Kepolisian Daerah Jawa Barat mendapatkan penilaian paling baik sementara Jawa Timur terburuk.

 

Menggunakan metode purposive random sampling, LANSKAP melakukan survei terhadap 976 responden yang tersebar di 20 titik jalur mudik dan balik. Di antaranya Simpang Jomin, Jatibarang, Cileunyi, Nagrek, Alas Roban, Simpang Bawen, lintas Kebumen – Purworejo – Yogyakarta, Babat, lintas Malang – Blitar – Kediri – Tulungagung, Kraksaan, hingga Merak – Bakauheni.

 

Materi survei terdiri dari 12 item pertanyaan, meliputi ketersediaan pos polisi, rest area, peralatan pendukung, papan informasi jalur alternatif, papan informasi jalur utama, pola dalam pengaturan dan pengamanan, aksi mengurai kemacetan, aksi penanganan terhadap gangguan, keramahan, kepedulian memberikan pertolongan, keberadaan petugas kepolisian, dan tambahan keamanan dan keselamatan.

 

"Hasil survei ini memiliki margin error sebesar tiga koma dua persen," kata Direktur LANSKAP Agung Wasono, Kamis (22/8).

 

Agung menambahkan, survei dilakukan selama dua pekan arus mudik dan balik berlangsung, yaitu dari tanggal 2 - 17 Agustus 2013. Dari 12 aspek yang ditanyakan ke responden, kemudahan dalam menemukan keberadaan petugas kepolisian mendapatkan apresiasi tertinggi.

 

"Di sepanjang jalur Pantura yang masuk wilayah Jawa Barat, Polri tahun ini memang memasang pagar betis, per dua ratus meter ada seorang polisi yang berjaga. Ini sangat diapresiasi oleh responden. Sementara di Jawa Timur, tepatnya lintas Malang – Blitar – Kediri – Tulungagung, masyarakat merasa paling tidak puas. Poinnya hanya lima koma tiga puluh tiga persen, sementara harapan masyarakat mencapai sembilan koma nol satu persen,” urai Agung.

 

Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, Agung menambahkan, masyarakat juga memberikan apresiasi bagus. Dari 20 titik lokasi survey, Simpang Bawen di Semarang, bahkan aparat kepolisiannya dinilai sudah berjaga dengan sangat baik.

 

Dari survey tersebut LANSKAP mendorong kepolisian untuk mempertahankan capaian terbaik, sementara yang kurang harus terus dibenahi, salah satunya keberadaan rest area yang dinilai masih kurang dan tidak memadai. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement